Pada Agustus 2022, viral sebuah video, di mana pada rekaman video tersebut terlihat seorang ibu yang menaiki mobil mewah diduga ketahuan melakukan aksi pencurian cokelat di minimarket Alfamart daerah Tangerang Selatan. Aksi ini tentu membuat para nitizen geram, mengapa ibu yang terlihat seperti orang kaya tersebut justru mengambil cokelat tanpa membayar terlebih dahulu. Seharusnya ibu tersebut mampu untuk membeli cokelat tanpa harus mencurinya, pada kasus ini banyak juga para nitizen yang mengira bahwa ibu ini bisa saja memiliki penyakit Klepto.
Kata klepto atau klepto mania menjadi ikutan viral lantaran aksi pada video tersebut, lantas apa itu penyakit klepto?. Pada artikel ini kami akan mengulas tentang penyakit klepto.
Apa itu Kleptomania
Klepto atau yang biasa kita sebut dengan Kleptomania adalah gangguan pada kesehatan mental yang membuat penderitanya ingin mengambil barang orang lain atau biasa kita sebut mencuri, namun yang melatar belakangi aksi ini bukan karena faktor ekonomi. Para penderita Kleptomania sebenarnya mampu untuk membeli suatu barang, tetapi mereka lebih memilih suka mencurinya.
Melansir dari Medical News Today, kleptomania atau klepto adalah gangguan kesehatan mental langka yang menyebabkan penderitanya mencuri barang secara kompulsif. Seseorang dengan kondisi tersebut bisa mencuri barang-barang yang tidak mereka perlukan atau tidak digunakan.
Ketika seseorang mengidap ganguan kleptomania, godaan untuk melakukan aksi pencurian bisa begitu kuat sehingga sulit untuk dilawan. Kleptomania juga sering merasakan sensasi yang intens dari aksi mencuri dan mungkin mengalami perasaan bersalah atau terhina setelah melakukan aksi pencurian.
Kleptomania dapat menyebabkan konsekuensi hukum yang cukup serius dan tekanan psikologis dan emosional. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki ciri-ciri penyakit kleptomania harus segera mendapatkan pengobatan dari psikolog supaya dapat terhindar dari bahaya dan jeratan hukum.
Sedangkan dilansir dari Mayo Clinic, kleptomania berbeda dari pengutil atau orang yang bertujuan khusus mengambil barang milik orang lain. Biasanya barang yang dicuri bernilai kecil atau tidak begitu berharga, padahal penderita tersebut mampu atau bisa membelinya sendiri.
Apa Perbedaan Mencuri dan Kleptomania
Mencuri juga merupakan akibat dari penyakit Kleptomania, hanya saja jika pencurian barang pada umumnya dikarenakan oleh ketidak mampuan untuk membelinya, sedangkan penderita Kleptomania sebenarnya sangat mampu untuk membelinya, namun mereka lebih berkeinginan untuk mencurinya.
Gejala Kleptomania
Biasanya Gejala Kleptomania dapat didiagnosis oleh diri sendiri. Penderita Kleptomania mungkin mengalami perilaku kompulsif, keinginan untuk mencuri, merasa senang setelah mencuri atau perilaku impulsif.
Apakah Penderita Kleptomania Bisa Disembukah?
Kleptomania yang terus dibiarkan tanpa adanya penanganan sangat berpotensi mengganggu kehidupan penderitanya. Kleptomania bisa menyebabkan masalah emosional, pekerjaan, keluarga, hingga ke kasus hukum. Penderita Kleptomania juga menyadari bahwa tindakannya salah dan melanggar hukum. Biasanya, kleptomania membuat pengidapnya mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, gangguan bipolar, gangguan kepribadian, depresi, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, hingga yang paling parah adalah percobaan untuk bunuh diri. Sebenarnya orang yang memiliki Kleptomania masih bisa disembuhkan. Berikut adalah beberapa pengobatan yang bisa dijalani oleh pengidap kleptomania:
1. Konsumsi Obat
Ada beberapa obat untuk mengatasi kecanduan (seperti naltrexone, antagonis opioid) dan antidepresan (seperti fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine). Diharapkan obat ini mampu mengendalikan perilaku impulsifnya dengan baik, sehingga kecenderungan untuk mencuri menjadi berkurang.
2. Psikoterapi
Berupa terapi perilaku kognitif (CBT). Tindakan ini membantu mengenali dorongan dan perilaku negatif yang tidak sehat, lalu menggantinya dengan cara yang lebih sehat dan positif. CBT biasanya dilakukan dengan teknik berikut:
Covert sensitization. Dilakukan dengan meminta pengidap membayangkan diri menghadapi konsekuensi terburuk, seperti dihakimi massa atau masuk penjara.
Aversion therapy. Pengidap diminta menahan napas tiap muncul keinginan mencuri, sehingga muncul perasaan tidak nyaman dan mengurungkan niatnya.
Systematic desensitization, merupakan teknik relaksasi dan penggambaran diri untuk mengendalikan dorongan mencuri. Selain psikoterapi, pengidap kleptomania juga bisa menjalani terapi perilaku yang dimodifikasi, terapi keluarga, dan terapi psikodinamik. Konseling atau terapi ini dilakukan secara individu atau berkelompok.
Sumber : halodoc.com